Tradisi Ngelawang di Desa Adat Gablogan: Ritual Suci untuk Keselamatan Umat
Desa Adat Gablogan, yang terletak di Desa Berembeng, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Bali, memiliki tradisi unik dan sakral bernama Ngelawang. Tradisi ini dilaksanakan dua kali dalam setahun, yaitu pada saat Tilem keemam dan pada saat pangrupukan atau satu hari sebelum Nyepi, dengan tujuan untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan bagi seluruh umat.
Makna dan Tujuan Tradisi Ngelawang
- Tradisi Ngelawang adalah sebuah ritual yang melibatkan penari Barong, yaitu simbol kekuatan dan perlindungan dalam kepercayaan Hindu Bali.
- Tujuan utama dari tradisi ini adalah untuk mengusir roh-roh jahat (bhuta kala) dan mendatangkan energi positif (dewata) ke desa, sehingga tercipta keseimbangan dan harmoni.
- Selain itu, Ngelawang juga merupakan bentuk permohonan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar seluruh warga desa diberikan kesehatan, keselamatan, dan keberkahan.
Pelaksanaan Tradisi Ngelawang
- Tradisi Ngelawang di Desa Adat Gablogan dilaksanakan oleh seluruh krama Adat.
- Mengelilingi seluruh jalan yang ada di desa adat, diiringi oleh gamelan
- Setiap pintu masuk rumah (apit surang) yang dikunjungi akan memberikan sesajen dan dana punia sebagai bentuk penghormatan dan ucapan terima kasih.
- Tradisi ini tidak hanya menjadi ritual keagamaan, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan dan gotong royong antarwarga desa.
Nilai-Nilai Luhur dalam Tradisi Ngelawang
- Tradisi Ngelawang mengandung nilai-nilai luhur, seperti gotong royong, kebersamaan, dan penghormatan kepada leluhur.
- Tradisi ini juga menjadi sarana untuk melestarikan budaya dan adat istiadat Bali, serta menanamkan nilai-nilai agama kepada generasi muda.
- Tradisi Ngelawang juga menjadi bagian dari upaya masyarakat untuk menjaga keseimbangan antara manusia dengan alam semesta.
Tradisi Ngelawang di Desa Adat Gablogan merupakan warisan budaya yang sangat berharga. Tradisi ini tidak hanya menjadi simbol keagamaan, tetapi juga menjadi identitas dan kebanggaan masyarakat. Dengan melestarikan tradisi ini, masyarakat Desa Adat Gablogan turut menjaga kekayaan budaya Bali yang adiluhung.