Berembeng, 30 Juli 2025 – Tim Penyusun RKPDesa (Rencana Kerja Pemerintah Desa) tahun 2026 Desa Berembeng, bersama dengan Prajuru Subak Lanyah Bajera 3, hari ini melaksanakan survei lapangan. Kegiatan ini difokuskan pada rencana pembangunan rabat beton di wilayah Subak Lanyah Bajera 3, yang merupakan bagian dari persiapan penyusunan RKPDesa untuk tahun anggaran 2026.

Survei lapangan ini bertujuan untuk mengumpulkan data akurat dan faktual mengenai kondisi fisik lokasi, mengidentifikasi kebutuhan spesifik, serta memperkirakan volume pekerjaan yang diperlukan untuk pembangunan rabat beton. Pembangunan rabat beton ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas bagi petani dalam mengangkut hasil pertanian, yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian di Subak Lanyah Bajera 3.

Ketua Tim Penyusun RKPDesa Berembeng menyatakan, "Keterlibatan langsung Prajuru Subak dalam survei lapangan ini sangat penting. Mereka adalah pihak yang paling memahami kondisi riil di lapangan dan kebutuhan para petani. Sinergi antara pemerintah desa dan subak adalah kunci keberhasilan pembangunan yang relevan dan tepat sasaran."

Sementara itu, perwakilan dari Prajuru Subak Lanyah Bajera 3 menyambut baik inisiatif ini. "Kami sangat mengapresiasi perhatian pemerintah desa terhadap infrastruktur pertanian. Rabat beton ini sudah lama menjadi dambaan para petani di sini. Dengan akses jalan yang lebih baik, kami berharap biaya operasional dapat berkurang dan hasil panen dapat diangkut lebih cepat," ujarnya.

Data yang terkumpul dari survei lapangan ini akan menjadi dasar utama dalam penyusunan detail rencana kegiatan, estimasi biaya, dan penjadwalan pelaksanaan proyek rabat beton. Diharapkan, dengan perencanaan yang matang dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, pembangunan ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi kesejahteraan petani di Desa Berembeng.

Kegiatan survei lapangan ini juga menjadi bukti komitmen Pemerintah Desa Berembeng dalam menyusun RKPDesa yang partisipatif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, khususnya di sektor pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian desa.